Arsip Blog

Pengikut

Kesederhanaan Utbah Bin Ghozwan

Ketika Utbah bin Ghozwan menjabat sebagai gubernur Bashrah, dia pernah berkata
"Sungguh dunia telah akan habis dan rusak, berjalan terus dengan cepat, tiada sisa dari padanya melainkan sebagai sisa minuman dalam cerek yang dituangkan oleh yang punya. Dan kamu bakal kembali dari padanya ke tempat yang tiada habisnya, maka kembalilah kamu dengan sebaik-baik bekal yang ada padamu, karena telah dikabarkan bahwa, kalau sebuah batu dilemparkan kedalam jahanam, maka menyelam hingga tujuh tahun sebelum sampai kedasarnya.
Demi Allah Neraka itu akan dipenuhi, apakah kamu heran?....."

Juga dikabarkan kepada kami bahwa antara dua ambang pintu sorga seluas perjalanan empat puluh tahun, tetapi akan terjadi pada suatu hari ia sesak oran berjalan.

Dahulu ketika kami masih bertujuh dari tujuh orang bersama Rasulallah saw, tidak mendapat makanan melainkan daun-daun pepohonan sampai bibir-bibir kami luka, saya memotong selembar kain untuk kami pakai sebagai sarung saya dan Sa'ad bin Malik. Tetapi kini tiada seorang diantara kami melainkan telah menjadi gubernur disuatu daerah.

Saya berlindung kepada Allah, jangan sampai saya dalam pandangan diriku besar, tetapi kecil dalam pandangan Allah...."

Kesimpulan:
-Kisah ini diambil dari A-tsar yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Khalid bin Umar Al-'adawy.

source : kisahpenyejukhati.blogspot.com

Jangan Panik Dengan Hal-hal Kecil

“Emosi Sabar Dan Tenang Adalah Obat Mujarab Untuk Mengobati Perasaan Panik Dan Cemas.” – Djajendra
Mungkin setiap orang pernah mengalami perasaan panik oleh hal-hal sepele. Misalnya, panik karena tidak punya baju yang pas untuk ke pesta; panik karena harus menunggu pelayanan yang terlalu lama; panik karena jalanan macet total; panik karena  tidak menemukan barang yang dicari; panik karena listrik mati; panik karena komputer diserang virus; panik karena takut rugi; panik karena tidak dapat tiket pesawat; panik karena ini dan itu.

Sering sekali hal-hal kecil bisa mendatangkan perasaan cemas yang luar biasa. Kemarin, seorang kenalan saya terlihat sangat panik oleh situasi dan kondisi yang dialaminya sejak pagi hingga sore hari. Dia mengalami beberapa pelayanan publik yang membuatnya merasa menunggu terlalu lama dalam ketidakadilan pelayanan. Padahal hari itu dia telah mengatur hari nya dengan beberapa janji. Saya mengatakan kepadanya untuk sabar dan menerima segala sesuatu apa adanya dalam ketenangan pikiran. “Tetap tenang dan sabar, hubungi kembali orang-orang yang kamu janjian ketemu, dan jelaskan kepada mereka bahwa kamu mungkin terlambat karena sedang menunggu untuk urusan yang tidak mungkin ditinggalkan.” Kata saya kepadanya. Menjadi jujur adalah hal terbaik dalam situasi apa pun, daripada panik atau mencemaskan sesuatu dalam ketidakpastian.
Sering sekali dalam aktivitas sehari-hari muncul hal-hal di luar kendali diri sendiri. Seperti kasus kenalan saya tersebut, dia menunggu terlalu lama untuk sebuah urusan yang seharusnya bisa diselesaikan paling lama tiga puluh menit. Waktu untuk menunggu tersebut tidak ada di dalam rencananya di hari itu, dan hal itu di luar kendali dirinya. Oleh sebab itu, dia panik dan sangat mencemaskan dirinya terhadap komitmennya kepada beberapa pihak lain. Mencemaskan atau mempanikkan hal-hal di luar kendali diri sendiri adalah perbuatan sia-sia. Panik dan cemas akan meningkatkan energi negatif di dalam diri, dan itu sangat merugikan kesehatan mental dan fisik diri sendiri.
Saya pribadi pernah mengalami masa-masa penuh kepanikan dan kecemasan. Sejak usia 20 tahunan, saya telah berinvestasi di pasar uang dan pasar modal. Banyak hal-hal kecil dan rumor-rumor yang tidak pasti dapat membuat saya panik dan cemas. Intinya, sebagai seorang investor saya takut kepada risiko, dan setiap risiko membuat saya cemas dan panik. Padahal, risiko adalah hal yang pasti dan normal dalam investasi. Saya lupa diri bahwa pasar tidak mungkin berada dalam kendali diri saya, pasar investasi selalu berada dalam kendali risiko dan ketidakpastian. Tetapi, dalam perjalanan hidup dengan berbagai pengalaman dan bertambahnya usia, saya menemukan kesadaran untuk tidak panik dan tidak mencemaskan hal apa pun di dalam hidup ini. Saya mulai bangun pagi hanya untuk hidup bersama kedamaian, kebahagiaan, kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan batin. Walaupun untuk itu semua, saya harus menjadi murid kehidupan dan selalu menjadi pembelajar seumur hidup agar hal-hal yang saya inginkan bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saya.

source : djajendra-motivator.com

Game : Escape From The Island

Game ini termasuk dalam kategori Middle Game. Peralatan yang dibutuhkan diantaranya adalah : Tali Carmantel, Tali rafiah, Bambu ukuran 1,5 m.
Cara Permainan : Peserta outbound training dibagi dalam 2 atau 3 kelompok. Masing2 kelompok diberikan satu buah bambu. Tali carmantel diikatkan pada sebuah pohon/penyangga setinggi 1,2 m. Tali rafiah dibuat melingkari pohon membentuk seperti sebuah pulau. Kemudian dibuat garis lurus pembatas seolah-olah seperti sebuah pantai. Peserta outbound diminta untuk menyeberangi pulau menuju pantai tanpa menyentuh tanah (dalam hal ini berfungsi sebagai laut). Apabila ada peserta outbound yang menyentuh tanah, maka seluruh anggota groupnya harus kembali kedalam pulau, dan dimulai lagi dari awal. Pemenangnya adalah team yang berhasil keluar dari pulau semua terlebih dahulu.
Tujuan permainan?
-        Melatih kekompakan team
-          Melatih personal untuk cepat bertindak dan mengambil keputusan
-          Mengetahui kekurangan dan kelebihan teman
-          Melatih kesabaran
-          Melatih kekuatan fisik peserta outbound

Outbound Training escape from the island adalah salah satu permainan outbound yang cukup menantang. Selain untuk menguji kemampuan dalam kerjasama, juga untuk menguji kemampuan dalam menyusun strategi bersama untuk meraih kesuksesan.
Keberanian sangat dibutuhkan untuk melewati jembatan talinya. Orang yang berat badannya di atas rata-rata memiliki tantangan yang lebih besar untuk bisa melewatinya. Outbound Training Escape from the island adalah salah satu permainan favorit di setiap outbound training.

Dalam iklim kerja yg semakin ketat, keyakinan individu untuk mengerjakan amanah masing-masing amat diperlukan. Memberikan yang terbaik untuk tim adalah merupakan sebuah kewajiban. Kehati-hatian pribadi dan tim sangat diperlukan agar semuanya berjalan sesuai harapan dan bisa mencapai tujuan. Outbound Training escape from the island bisa dipakai sebagai salah satu cara menginstallnya.
Lokasi yang pas dan seru untuk menjalankan Outbound Training ini adalah lokasi yang ada air di tengahnya, seperti kolam atau sungai.
Masing-masing anggota tim dalam Outbound Training harus mengukur kemampuan diri, tidak memaksakan diri dalam mengambil amanah yang kira-kira tidak bisa dilakukannya. Mengambil peran yang lain akan jauh lebih baik, walau tidak tampak dipermukaan. Dibutuhkan kerendahan hati untuk mendengarkan masukan dari  anggota tim yang lain. Dengan begitu akan terjadi sinergi yang luar biasa untuk meraih sukses.
Bagi Anda yang suka tantangan, Outbound Training escape from the island ini cukup menarik untuk dimainkan. Secara psikologi akan sangat mendidik dan menumbuhkan leadership, teamwork, komunikasi efektif, planning skill, team building, dll.

source : outboundindonesia.com

Permainan Kreatif untuk Mengoptimalkan Potensi Anak

Sebenarnya banyak permainan kreatif yang dapat menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan anak. Tapi ada 5 jenis permainan yang harus dan patut diketahui oleh Guru di Sekolah /Orang Tua di rumah untuk  dapat menggali potensi anak secara optimal. Dalam hal ini kerjasama Guru dan Orangtua di rumah juga dibutuhkan Permainan-permainan tsb adalah sbb:
 1.        Permainan Gerak dan Lagu
Jenis permainan ini dapat dilaksanakan dengan menggerakkan tubuh sesuai irama lagu atau bisa juga dilaksanakan tanpa iringan musik dengan hanya menggerakkan tubuh.Tujuannya adalah untuk  mengaktifkan fungsi organ tubuh dan panca indera serta mengkoordinasikan mata dan tangan, misal: melempar/menangkap benda-benda mengikuti instruksi,menggerakkan kaki dan tangan, meremas benda-benda, mengidentifikasikanasal suara/bunyi dengan memainkan alat musik tersembunyi atau dengan anak ditutup  matanya, senam anak dan sebagainya.
2.     Permainan Peran / Fantasi
 
Bermain peran sangat disenangi anak-anak dan bisa memberi kesempatan kepada anak untuk berfantasi dan mengembangkan imajinasinya. Misalnya anak bisa memainkan satu peran tertentu dengan temannya di sekolah atau orangtuanya di rumah, misal  sebagai ayah/ ibu/anak, nelayan, petani, dokter, pilot dsb. Guru/Orangtua bisa juga membacakan cerita terlebih dahulu, baru kemudian memberikan peran pada anak untuk dimainkan. Disini anak juga bisa belajar kosa kata baru dan sekaligus menggunakannya serta merealisasikan fantasi/imajinasinya dalam bentuk permainan peran ini bersama teman di sekolah atau adik dan kakak di rumah.3.     Permainan Memecahkan Masalah  (Problem Solving)
Permainan yang mengandung kecerdasan/keterampilan berpikir. Dalam hal ini daya pikir anak bisa ditingkatkan dengan melibatkannya dalam penyelesaian satu masalah, misal: menjawab teka-teki atau ilustrasikan satu kejadian yang mengundang masalah dan ajak anak bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu ilustrasi contohnya : Seorang anak ingin mempunyai sepeda mini baru dia meminta langsung kepada ibunya, “Mama belikan aku sepeda baru”ujar nya.Sang ibu menjawab: "wah sepeda itu kan mahal nak bagaimana membelinya? ".Sang anak tetap bersikeras.Dalam hal ini sang ibu sebaiknya memberikan satu jalan keluar dengan permainan memecahkan masalah (problem solving),mengajak anak berpikir bagaimana caranya untuk bisa beli sepeda tsb,ada beberapa opsi misal dengan menabung uang jajannya atau setiap dia mendapat nilai bagus di sekolah diberi uang jajan tambahan untuk ditabung. Ada juga alternatif lain dengan sistem kupon. Guru atau Orangtua membuat kupon permainan untuk anak. setiap kupon diberikan nilai yang bervariasi setiap helainya misal: membantu ibu menata meja makan maka akan diberikan nilai 10 atau membantu ayah membersihkan mobil diberikan nilai 20 dalam jangka waktu 1-2 bulan nilai tersebut akan diakumulasikan oleh orang tua. Sampai mencapai nilai tertentu,misal nilai 20.000 baru bisa beli sepeda. Atau letakkan 2 buah buku di tempat yang agak tinggi, letakkan misalnya juga kursi plastik yang stabil atau tangga kecil di dekatnya,dan kemudian  coba minta anak untuk mengambilkan buku tsb. Ajak anak berpikir, bagaimana mendapatkan buku2 tsb dengan cara yang aman dsb nya…
4.        Permainan Membuat Bentuk-Bentuk
Permainan ini  bisa meningkatkan kreativitas/daya cipta dengan mengajak anak membentuk (konstruktif) berbagai macam benda atau suatu karya tertentu dengan plastisin misalnya dan bisa juga untuk meningkatkan rasa ingin tahu anak dengan memugar/membongkar (destruktif) suatu karya tertentu disebabkan rasa ingin tahu komponen-komponen yang terdapat di dalamnya atau ingin mengubah bentuk karya tertentu sesuai dengan keinginan si anak. Contoh bentuk-bentuk yang bisa dibuat, dapat Anda lihat di majalah atau browsing internet. Permainan ini memerlukan kreativitas Guru/Orangtua dalam memilih bentuk atau memotivasi anak untuk memikirkan bentuk yang ingin dibuat. Dengan melakukan permainan ini secara teratur, anak akan menjadi lebih kreatif dan mempunyai daya cipta yang tinggi.
5.       Permainan Dalam Kelompok (Team Work)
Berbagai  permainan yang dapat dilaksanakan dalam  kelompok kecil.Agar kerjasama dalam kelompok bisa berjalan dengan baik, anak diajarkan kooperatif, mau saling bantu, misalnya membangun menara bersama-sama dengan balok-balok atau membuat yel-yel sekolah yang bagus  atau membangun rumah-rumahan dari kardus dan mewarnainya bersama pula dsb. Kemampuan anak dalam memimpin dan mengorganisir akan terlihat dalam permainan ini. Kita juga dapat mengajarkan disiplin dan anak harus mematuhi peraturan, misalnya dalam permainanan engklek dan petak-umpet.
Anak-anak senang bermain, jadi dengan mengikuti kesenangan anak kita sebagai guru /orangtua dapat menstimulasi dan mengoptimalkan kecerdasan anak melalui permainan-permainan kreatif yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, cukup 30 menit setiap harinya. Dengan begitu hubungan kita dengan anak menjadi lebih dekat dan otak anak pada usia emasnya (0-6 tahun) dapat berkembang dengan baik.
(Dr.Dharmayuwati Pane,MA/TK Pestalozzi, 28 Februari 2011) 

source : http://www.pestalozzi-indonesia.com/

KY Diminta Bentuk Satgas Kasus Agama

Setara Institute dan Human Rights Working Group (HRWG) meminta Komisi Yudisial (KY) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memantau kasus-kasus yang menyangkut kebebasan berkeyakinan (beragama). Pasalnya, mereka menilai pengadilan nyaris gagal menjalankan fungsinya dalam memutus kasus-kasus yang terkait kebebasan berkeyakinan.  

Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan kasus-kasus seperti penyerangan warga kepada Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, penyerangan Pendeta HKBP di Ciketing, penyerangan di Cisalada menunjukan independensi pengadilan tidak bisa ditegakkan. Akibatnya, tidak ada efek jera bagi pelaku karena umumnya terdakwanya divonis rendah/ringan oleh pengadilan dan signifikansi terhadap pemajuan HAM.  

“Dalam konteks ini, kita berharap KY dapat membentuk Satgas khusus yang secara reguler memantau kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan,” kata Hendardi saat beraudiensi dengan Ketua KY Prof Eman Suparman, Kamis (25/8) di gedung KY.

Hendardi mengungkapkan dalam beberapa kasus kebebasan bekeyakinan, hakim umumnya berada dalam tekenan kelompok tertentu. “Tak jarang pengadilan menjadi arena pertunjukan bagi kelompok tertentu sehingga baik hakim atau pengadilannya tidak berwibawa,” kata Hendardi.   


Manajer Program Setara Institute Ismail Hasani menegaskan efek jera sama sekali tidak ada bagi pelaku kekerasan terhadap agama. Namun, yang terjadi pelaku-pelaku atas nama agama yang keluar (bebas, red) dari pengadilan justru mereka digambarkan seolah-olah menjadi pahlawan.

“Seperti kasus Ciketing, setelah penganiayaan dan penusukan itu terjadi dan pelakunya keluar dari penjara karena hukumannya sangat ringan, mereka malah semakin besar pengaruhnya terhadap kelompok masyarakat tertentu,” kata Ismail.

Karena itu, ia meminta KY membentuk task force yang bersifat ad hoc untuk mengkaji kasus-kasus kebebasan berkekayinan agar KY juga bisa berkontribusi dalam upaya penegakan dan pemajuan kebebasan beragama. Namun, ia menyadari bahwa dalam beberapa kasus hakim atau jaksa seringkali tertekan. Seperti, kasus di Temunggung seorang hakim dilempari sepatu dan kasus di Cibinong seorang jaksa lari terpontang-panting dikejar oleh pengunjung sidang.    

“Jadi sebenarnya kasus ini bukan melulu persoalan kebebasan berkeyakinan, tetapi lebih serius dari itu yaitu terkikisnya wibawa pengadilan lantaran tekanan kelompok-kelompok radikal,” katanya.

Eman mengatakan pihaknya tak menolak untuk membentuk Satgas agar bisa berkontribusi di lingkup yang lebih luas. “Kita akan berkonstribusi di ruang-ruang lain yang terkait pengawasan hakim, seperti KY pernah mengirim surat teguran kepada Menkes dan IPB untuk menghormati dan melaksanakan putusan kasasi MA,” ujarnya mengilustrasikan. “Laporan pengaduan sangat berharga dan akan ditindaklanjuti selama 90 hari.”          

Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemantauan terhadap sejumah kasus kebebasan berkeyakinan di beberapa pengadilan. “Hasil pemantauannya sedang ditelaah karena biasanya disandingkan dengan hasil analisis putusan dan data investigasi, sementara beberapa putusan, seperti kasus Cikeusik belum pegang,” kata Asep.

KY, kata Asep, telah memiliki posko pemantauan di sejumlah daerah yang bekerja sama dengan civil society. “Jika posko lebih identik dengan kedaerahan, mungkin bisa dipikirkan dalam rapat pleno Komisioner KY agar pendekatan posko lebih  bersifat tematik, bisa juga nantinya disebut Satgas,” imbuhnya.                     

Seperti diketahui, dalam kasus Cikeusik, seluruh terdakwa kasus kekerasan antara warga dengan jemaat Ahmadiyah yang berjumlah 12 orang telah dijatuhkan vonis di Pengadilan Negeri Serang, Banten.

Dari 12 pelaku, hukuman paling tinggi 6 bulan penjara dan terendah 3 bulan penjara. Dalam putusannnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Serang telah menyatakan Para Pelaku penyerangan Jemaat Ahmadiyah terbukti bersalah melakukan penghasutan, penganiayaan dan pengrusakan yang mengakibatkan luka dan rusaknya barang-barang.

source :  hukumonline.com

Foto Dea, Pengacara Nazaruddin Yang Muda, Cantik dan Seksi !

Cantik bukan ?

9 Tameng Mengamankan Anak dari Konten Negatif Internet

Jakarta - Internet semakin akrab dengan dunia anak. Namun awas, banyak konten tak layak yang beredar. Mulai dari pornografi, perjudian, kekerasan, obat-obat terlarang, dan lainnya.

Berikut 9 kiat yang bisa digunakan sebagai tameng untuk mengamankan anak-anak dari konten negatif di internet, menurut perusahaan keamanan Eset, Kamis (25/8/2011).

1. Buatlah akun dan username tersendiri untuk anak: Anak-anak harus punya akun sendiri di PC, dan memiliki username sendiri. Inilah satu-satunya cara yang efisien untuk mengawasi aktifitas apa saja yang dilakukannya di internet dan orangtua lah yang menjadi sistem administratornya.

2. Update: Software antivirus dan parental control harus tetap update.

3. Awasi situs-situs yang dikunjungi anak lewat browsing record: Jika ditemukan record yang terhapus, bisa menjadi pertanda awal jika ada yang dirahasiakan. Diskusikanlah dengan anak Anda tentang hal itu.

4. Awasi webcam pada komputer: Pastikan kamera webcam tidak terkoneksi dengan internet jika kamera tidak sedang digunakan.

5. Periksalah konfigurasi akun jejaring sosial anak: Wall Facebook adalah tempat untuk berbagi di ranah publik, sama sekali tidak ada batasan, sehingga potensial memunculkan risiko bagi keamanan anak-anak.

6. Jangan mengirimkan informasi rahasia lewat internet: Informasi yang bersifat rahasia dan pribadi tidak pernah dimintakan lewat e-mail atau chat. Demikian pula Bank, tidak pernah meminta data rekening dan nomor PIN. Hal ini sangat penting dan oleh sebab itu perlu ditanamkan kepada anak-anak.

7. Jangan membalas pesan-pesan yang bernada melecehkan: Pada situasi dimana anak mendapatkan pesan yang bernada melecehkan di internet, sampaikan kepadanya untuk tidak perlu membalas.

Karena umumnya respon reaktif seperti itulah yang diinginkan oleh pengirim. Jika kiriman pesan tersebut berulang kembali, laporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut harus dipahami oleh orangtua.

8. Tidak semua yang ada di internet itu benar: Anak-anak harus diberitahu bahwa tidak seluruhnya dari informasi yang ada di internet berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Belakangan ini, mudah sekali mendapatkan segala hal dari internet. Itu sebabnya disarankan kepada user untuk ekstra hati-hati ketika memperoleh informasi dari internet.

9. Bukalah jalur komunikasi: Berkomunikasi secara terbuka dengan anak sangat penting untuk membahas tentang keamanan mereka. Sekaligus merupakan cara terbaik untuk mendorong anak-anak agar bersedia berbagi tentang apa yang ditakutkan, apa yang menarik bagi mereka daripada serangkaian peraturan yang menekan, dan hukuman.

"Kemudahan mendapatkan informasi di internet harus selalu diikuti dengan keamanan, terlebih untuk anak-anak karena internet menyediakan seluruh informasi yang baik dan buruk," kata Yudhi Kukuh dari PT Prosperita – Eset Indonesia.

"Menggunakan program pengamanan pada perangkat komputer yang digunakan untuk berinternet akan sangat membantu, namun yang terpenting adalah pendekatan orangtua ke anak," pungkasnya, kepada detikINET, Kamis (25/8/2011).

source : detikINET.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © BAGANAL - All Rights Reserved
Template Craeted by : Agoengsang
Proudly Powered by Blogger